Minggu, 15 September 2013

Rasullullah SAW Tidak Ingin Meninggalkan Dakwah

Rasullullah SAW Tidak Ingin Meninggalkan Dakwah
Rasullullah SAW Tidak Ingin Meninggalkan Dakwah
Pada waktu Rasulullah saw. dilarang oleh pamannya berdakwah karena pamannya mendapatkan pengaduan dari para pembesar Quraisy, maka beliau saw. menjawab, "Demi Allah aku lebih tidak mampu untuk meninggalkan dakwah dari pada engkau mengambil api dari matahari.”  Demikian yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Ath-Thabrani dengan sanad dari Aqil bin Abu Thalib.

Dalam kitab Al-Baihaqi disebutkan bahwa Abu Thalib berkata kepada Nabi Muhammmad saw., “Wahai keponakanku kaummu telah mendatangiku dan telah mengatakan ini dan itu, maka kasihanilah aku dan dirimu sendiri. Dan jaganlah aku engkau bebani sesuatu yang aku tidak kuat memikulnya. Oleh karena itu, hentikanlah apa yang tidak disukai oleh kaummu.” Ucapan Abu Thalib tersebut membuat Rasulluah saw menyangka bahwa Abu Thalib sudah tidak mau mendukung dan membela beliau saw. Maka rasullulah saw bersabda. “Wahai pamanku, andaikan matahri diletakkan di tangan kananku dan bulan ditangan kiriku, aku tidak akan pernah berhenti hingga perkara (Agama) ini dimenangkan oleh Allah SWT atau aku akan mati demi mengusahakannya.” Kemudian Rasulullah saw menangis.

Didalam Musnad , Abdullah bin Humaid dari Jabir Menuturkan bahwa beliau bercerita, “orang-orang dari suku Quraisy telah berkumpul dan membuat kesepakatan dengan mengatakan, ‘Siapa saja di antara kalian yang paling pandai dalam ilmu sihir, ilmu ramal dan syair hendaknya mendatangi orang (Nabi) yang memecah belah kaum kita dan mencabik-cabik urusan kita serta telah mencela tuhan-tuhan kita. Ajaklah ia berbicara
dan perhatikan apa jawabannya. “Akhirnya mereka setuju mengirim Utbah bin Rabi’ah. Setelah Utbah mendatangi Nabi Muhammad SAW. Ia berkata, “Hai Muhammad, apakah engkau lebih baik dari Abdullah?” Rasulullah SAW enggan menjawab. Utbah bertanya lagi, “Lebih baik mana antara engkau dengan Abdul Muthalib?” Rasulullah SAW masih tetap diam. Utbah menambahkan, ”Jika engkau menyangka bahwa mereka lebih baik dari engkau, pasti engkau mengetahui bahwa mereka menyembah tuhan-tuhan yang engkau cela. Dan jika engkau beranggapan bahwa engkau lebih baik dari mereka, maka jelaskanlah sehingga aku dapat mendengar. Sungguh, kami tidak pernah melihat anak kambing yang lebih buruk dari engkau (Na’uzhubillah). Engkau telah mencerai-beraikan kaum kami, engkau mencabik-cabik urusan kami, engkau mencela agama kami, dan engkau mempermalukan kami ditanah arab. Sehingga tersebar berita bahwa didalam suku Quraisy ada penyair, penyihir, dan peramal. Demi Allah kami bagaikan menanti jeritan orang yang hendak melahirkan, hingga kita saling berdiri membawa pedang sampai kita habis. Hai laki-laki, jika engkau memerlukan, kami siap mengumpulkan harta untukmu, sehingga engkau akan menjadi orang terkaya dikalangan suku Quraisy. Jika engkau ingin kawin, silahkan pilihperempuan mana dari kaum Quraisy yang kamu sukai, sehingga nanti kami kawinkan engkau dengan sepuluh wanita  . “Rasulullah menjawab, “Sudahkah engaku selesai berbicara?” Utbah Menjawab “Sudah.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda dengan membaca Al-Quran surat Fushshilat ”Haa…Miim… diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui.” Sampai pada ayat, “Jika mereka berpaling katakanlah, ‘ Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum ‘Aad dan Tsamud (Q.S Fushilat :1-13)

Copy Right Kehidupan Para Sahabat (Maulana Muhammad Yusuf Rah.a.) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar