Rasullullah SAW Tidak Ingin Meninggalkan Dakwah |
Pada waktu Rasulullah saw. dilarang oleh pamannya berdakwah
karena pamannya mendapatkan pengaduan dari para pembesar Quraisy, maka beliau
saw. menjawab, "Demi Allah aku lebih tidak mampu untuk meninggalkan dakwah
dari pada engkau mengambil api dari matahari.”
Demikian yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Ath-Thabrani dengan
sanad dari Aqil bin Abu Thalib.
Dalam kitab Al-Baihaqi
disebutkan bahwa Abu Thalib berkata kepada Nabi Muhammmad saw., “Wahai
keponakanku kaummu telah mendatangiku dan telah mengatakan ini dan itu, maka
kasihanilah aku dan dirimu sendiri. Dan jaganlah aku engkau bebani sesuatu yang
aku tidak kuat memikulnya. Oleh karena itu, hentikanlah apa yang tidak disukai
oleh kaummu.” Ucapan Abu Thalib tersebut membuat Rasulluah saw menyangka bahwa
Abu Thalib sudah tidak mau mendukung dan membela beliau saw. Maka rasullulah
saw bersabda. “Wahai pamanku, andaikan
matahri diletakkan di tangan kananku dan bulan ditangan kiriku, aku tidak akan
pernah berhenti hingga perkara (Agama) ini dimenangkan oleh Allah SWT atau aku
akan mati demi mengusahakannya.” Kemudian Rasulullah saw menangis.
Didalam Musnad ,
Abdullah bin Humaid dari Jabir Menuturkan bahwa beliau bercerita, “orang-orang
dari suku Quraisy telah berkumpul dan membuat kesepakatan dengan mengatakan, ‘Siapa
saja di antara kalian yang paling pandai dalam ilmu sihir, ilmu ramal dan syair
hendaknya mendatangi orang (Nabi) yang memecah belah kaum kita dan
mencabik-cabik urusan kita serta telah mencela tuhan-tuhan kita. Ajaklah ia
berbicara
dan perhatikan apa jawabannya. “Akhirnya mereka setuju mengirim Utbah
bin Rabi’ah. Setelah Utbah mendatangi Nabi Muhammad SAW. Ia berkata, “Hai
Muhammad, apakah engkau lebih baik dari Abdullah?” Rasulullah SAW enggan
menjawab. Utbah bertanya lagi, “Lebih baik mana antara engkau dengan Abdul
Muthalib?” Rasulullah SAW masih tetap diam. Utbah menambahkan, ”Jika engkau
menyangka bahwa mereka lebih baik dari engkau, pasti engkau mengetahui bahwa
mereka menyembah tuhan-tuhan yang engkau cela. Dan jika engkau beranggapan
bahwa engkau lebih baik dari mereka, maka jelaskanlah sehingga aku dapat
mendengar. Sungguh, kami tidak pernah melihat anak kambing yang lebih buruk
dari engkau (Na’uzhubillah). Engkau telah mencerai-beraikan kaum kami, engkau
mencabik-cabik urusan kami, engkau mencela agama kami, dan engkau mempermalukan
kami ditanah arab. Sehingga tersebar berita bahwa didalam suku Quraisy ada
penyair, penyihir, dan peramal. Demi Allah kami bagaikan menanti jeritan orang
yang hendak melahirkan, hingga kita saling berdiri membawa pedang sampai kita
habis. Hai laki-laki, jika engkau memerlukan, kami siap mengumpulkan harta
untukmu, sehingga engkau akan menjadi orang terkaya dikalangan suku Quraisy. Jika
engkau ingin kawin, silahkan pilihperempuan mana dari kaum Quraisy yang kamu
sukai, sehingga nanti kami kawinkan engkau dengan sepuluh wanita .
“Rasulullah menjawab, “Sudahkah engaku selesai berbicara?” Utbah Menjawab “Sudah.”
Kemudian Rasulullah SAW bersabda dengan membaca Al-Quran surat Fushshilat ”Haa…Miim… diturunkan dari Tuhan Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan
dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui.” Sampai pada ayat, “Jika mereka berpaling katakanlah, ‘ Aku
telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum ‘Aad
dan Tsamud (Q.S Fushilat :1-13)
Copy Right Kehidupan Para Sahabat (Maulana Muhammad Yusuf Rah.a.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar