Sabtu, 14 September 2013

Kecintaan dan Semangat Berdakwah

Kecintaan dan Semangat Berdakwah
Kecintaan dan Semangat Berdakwah
Nabi Muhammad saw. selalu bersabda dan sangat mendambakan agar seluruh umat manusia beriman. dalam menafsirkan firman ALLA SWT., "maka sebagian mereka ada yang celaka, dan sebagian lainnya ada yang beruntung" (Q.S. Hud : 105)

Ibnu Abbas r.a berkata, "Rasulullah saw. sangat mengiginkan suoaya manusia beriman dan berbai'at kepada beliau. tapi Allah SWT. memberitahu bahwa yang beriman hanyalah mereka yang dikehendaki-nya saja, yakni yang akan menjadi orang yang beruntung. begitu pula orang-orang yang celaka. kemudian Allah SWT. berfirman kepada nabinya "Boleh jadi kamu (Muhammad) membinasakan dirimu , karna mereka tidak mau beriman. jika kami kehendaki niscaya kami menurunkan kepada mereka mukjisat dari langit, maka senantiasa kuduk-kuduk mereka tunduk padanya" (Q.S. As-Syu'ra : 3-4) hadist ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani. perawinya sangat terpercaya hanya saja ada perawi yang tidak langsung mendegar perawi sebelumnya yaitu Ali bin Abi Thalhah"

Pada waktu Abu Thalib meninggal, Nabi muhammad saw. pernah mengajak kaumnya supaya beriman. Ibnu Abbas r.a berkata, "Pada waktu Abu Thalib sakit, sekelompok orang Quraisy, di antaranya Abu Jahal, mengadukan apa yang dilakukan Navi saw. kepada Abu Thalib seraya berkata 'Keponakanmu mencela tuhan-tuhan kita, ia melakukan perbuatan dan mengucapkan kata-kata yang tidak kita sukai alangkah baiknya jika engkau melarangnya.' Akhirnya Abu Thalib menuruti apa yang mereka sampaikan kepadanya . Kemudian Nabi saw datang dan masuk ke dalam rumah, ketika itu diantara mereka dan Abu Thalib terdapat sebuah tempat duduk yang kosong. karena begitu takutnya Abu Jahal kalau tempat ini ditempati Nabi saw, sehingga Abu Thalib akan merasa kasihan kepada Nabi saw, maka Abu Jahal cepat-cepat menduduki tempat duduk tersebut sehingga Rasullulah saw tidak memperoleh tempat duduk yang dekat dengan pamannya. Akhirnya beliau saw duduk dekat pintu. kemudian Abu Thalib mengawali pembicaraannya, ' Wahai keponakanku, bagaimanakah sehingga kaummu mengadukan engkau dan menyangka bahwa engkau telah mencela tuhan-tuhan mereka dan berkata dengan perkataan yang melukai hati mereka?' ketika itu mereka (orang-orang kafir Quraisy) ikut berbicara panjang lebar. kemudian Nabi saw bersabda, 'Wahai paman, sesungguhnya aku hanya menginginkan agar mereka mengatakan satu kalimat yang membuat orang-orang arab dan orang-orang bukan arab sudi membayar pajak demi kalimat itu.'  mendengar jawaban itu mereka terkejut dan berkata , ' Hanya satu kalimat' Nabi saw menjawab, 'benar'. mereka bertanya, 'kalimat apakah itu?' Abu Thalib pun ikut bertanya. Nabi saw. menjawab, 'Kalimat itu adalah Laa Ilaaha Illallaah'. akhirnya mereka semua terkejut dan mengibaskan bajunya seraya berkata ,"Mengapa ia menjadikan Tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja? sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan." (Q.S Shad : 5)sampai pada ayat, "dan sebenarnya mereka belum merasakan adzabku" (Q.S. Shad : 8) demikian diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ahmad, An-Nasa'i, Ibnu Abi Hatim, Tirmidzi, Baihaqi dan Al-Hakim.

Copy Right : Kehidupan Para Sahabat (Maulana Muhammad Yusuf Rah.a.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar